Pemerintahan

Desa Adat Intaran-Denpasar, Jadi Pioneer Program Pemasangan Tiang Bersama

Menandai dimulainya Pemasangan Tiang Bersama di Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar, pada Rabu (13/11/2024) dilakukan seremonial peresmian pengerjaan ditandai pemotongan kabel secara simbolis oleh para tokoh masyarakat di Desa Adat Intaran. (alt)

(Denpasar) balieditorialtoday.com – Pertumbuhan penduduk diiringi perkembangan perekonomian berdampak terhadap kebutuhan konsumsi listrik dan telekomunikasi di suatu wilayah. Bertambahnya jumlah pelanggan listrik, telekomunikasi, dan internet kabel, membuat perusahaan penyedia jaringan (provider) terus memperluas pergelaran jaringan, melalui penambahan infrastruktur berupa tiang dan kabel transmisi maupun kabel fiber optik. Hal ini tentu saja berdampaknya terhadap semrawutnya pemasangan kabel-kabel dan tiang-tiang provider internet dan listrik yang sering dikeluhkan masyarakat karena belum tertata dengan baik.

Semrawutnya pemasangan kabel-kabel dan tiang-tiang provider internet dan listrik sering mengganggu jalannya kegiatan tradisi, adat dan agama di Bali seperti pemasangan penjor, upacara ngaben, pawai ogoh-ogoh dan tentunya mengganggu keindahan maupun estetika seperti yang terjadi di wewidangan Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar. Sebagai destinasi wisata unggulan di Kota Denpasar, warga juga merasa terancam dengan kondisi tiang yang hampir roboh maupun kabel kendor hingga menjuntai ke bawah yang mengancam keselamatan warga maupun pengguna jalan yang melintas. Merespon keluhan warga, Desa Adat Intaran melakukan terobosan dengan berinisiatif melakukan pengelolaan Infrastruktur Pasif Jaringan Komunikasi. Bendesa adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana menjelaskan selain semrawutnya pemasangan kabel-kabel, banyak warga memprotes maraknya pemasangan tiang-tiang liar yang dilakukan pihak provider tanpa berkoordinasi dan izin dari warga pemilik lahan.

Inisiatif Desa Adat Intaran ini juga untuk mendukung program Pemerintah Kota Denpasar yang mencanangkan program Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Hal ini direspon Bupda sebagai Badan Usaha Desa Adat dengan mencanangkan Program Tiang Bersama. Diharapkan ketika SJUT berjalan di desa, semua sudah dipersiapkan dengan baik demi kenyamanan masyarakat Kota Denpasar khususnya di wewidangan Desa Adat Intaran.

Area yang dipilih merupakan jalur utama kegiatan adat, agama, dan pariwisata yang terbagi menjadi 4 segmen yaitu segmen 1 meliputi Jl Intaran, JI Danau Tondano, JI Batur Sari, JI Mukti Sari, Jl Tirtanadi. Segmen 2 meliputi Jl Danau Buyan, Perempatan Br Taman. Segmen 3 meliputi Jl Danau Buyan, Jl Danau Toba, JI Danau Tamblingan, Perempatan Banjar Semawang. Sementara, Segmen 4 meliputi JI Danau Poso.

Baca Juga:  Kawal Program Bedah Rumah Bagi Warga Miskin Di Bali, Gubernur Koster Gandeng Ribuan Babinsa
Seorang pekerja memotong kabel untuk mempercepat penyelesaian segmen pertama Program Tiang Bersama di Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar. (alt)

“Sebagai tahap awal di segmen pertama dilakukan pemasangan tiang bersama di 109 titik. Sebelum program ini diluncurkan, kami berupaya mengakomodir masukan berbagai pihak baik dari masyarakat maupun provider. Untuk tahap pertama sudah mulai dikerjakan sejak bulan Oktober dan diharapkan tuntas pengerjaannya pada akhir Desember 2024. Agar kegiatan adat dan budaya bisa berjalan dengan baik tanpa gangguan semrawutnya pemasangan kabel dan tiang provider, maka pemasangan tiang bersama menggunakan tiang berukuran besar setinggi 9 meter. Tiang yang tertanam di tanah sekitar 1,5 meter sehingga yang menjulang ke atas setinggi 7,5 meter,” jelas I Gusti Agung Alit Kencana.

Jika berjalan dengan lancar, penyelesain keseluruhan atau keempat segmen, ditargetkan rampung pada 2025. Nantinya seluruh provider yang memasang kabel di wilayah wewidangan Desa adat Intaran berada dalam pengawasan Desa Adat Intaran.

“Berdasarkan hasil pendataan, ada sekitar 17 provider yang akan memanfaatkan tiang bersama tersebut. Dari 17 provider itu masih akan diseleksi lagi untuk memastikan bahwa provider tersebut sudah memenuhi izin, karena dari hasil pendataan tidak semua provider memiliki izin yang lengkap,” ungkap I Gusti Agung Alit Kencana.

Inisiatif Pemasangan Tiang Bersama di palemahan Desa Adat Intaran juga diperkuat dengan sejumlah dasar hukum. I Gusti Agung Alit Kencana mengatakan penataan ini didasarkan atas PERMENKOMINFO No 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, Perarem Desa Adat Intaran Nomor: 001/Perarem-Intaran/IX/2024 tentang Pengelolaan Infrastruktur Pasif Jaringan Komunikasi, serta Petunjuk Teknis Terhadap Rencana Pembangunan Tiang Bersama oleh Perumda Bhukti Praja Sewakadarma Kota Denpasar.

Menandai dimulainya inisiasi Pemasangan Tiang Bersama Desa Adat Intaran, pada Rabu (13/11/2024) dilakukan seremonial peresmian pengerjaan ditandai pemotongan kabel secara simbolis yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat di Desa Adat Intaran. Tokoh Masyarakat Sanur yang juga salah satu Anggota DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Gde Agung Suyoga menyambut baik Program Tiang Bersama. Terobosan ini sekaligus untuk menjawab keresahan masyarakat maupun pemerintah sendiri.

Baca Juga:  Kawal Program Bedah Rumah Bagi Warga Miskin Di Bali, Gubernur Koster Gandeng Ribuan Babinsa
Segmen 1 Program Tiang Bersama di Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar, diharapkan tuntas pengerjaannya pada akhir Desember 2024. (alt)

“Tahun ini Pemerintah Kota Denpasar sesungguhnya sudah merancang penataan jaringan kabel utilitas yang selama ini dinilai mengganggu estetika kota. Penataan ini dilakukan dengan membangun Saluran Utilitas Jaringan Terpadu (SUJT). Pelaksanaan ducting bahkan rencananya dimulai dari pusat Kota Denpasar. Ini seolah gayung bersambut atau program yang saling mendukung. Langkah ini tentu menjadi semacam sinergitas Desa adat Intaran sebagai bagian dari Kota Denpasar yang merasa tergerak untuk mendukung program pemerintahnya,” kata Anak Agung Gde Agung Suyoga.

Anak Agung Gde Agung Suyoga menambahkan program desa adat inilah yang seharusnya diapresiasi, karena mempermudah pelaksanaan ducting sekaligus menghindari munculnya konflik dengan provider jika nantinya proyek Saluran Utilitas Jaringan Terpadu menyasar Kawasan Sanur. (alt)

 

 

Pemerintahan

Kawal Program Bedah Rumah Bagi Warga Miskin Di Bali, Gubernur Koster Gandeng Ribuan Babinsa

(Denpasar) balieditorialtoday.com – Gubernur Bali, Wayan Koster akan berkolaborasi dengan TNI AD (Kodam IX/Udayana dan Korem 163/Wira Satya) dalam program