(Tabanan) balieditorialtoday.com – Penerapan sistem subak yang menjadi fondasi wisata pertanian di Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Bali, hingga memperoleh UNESCO World Cultural Heritage pada tahun 2012 lalu, mendapat apresiasi Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. Saat melakukan kunjungan kerja ke Bali, Menteri Widiyanti Putri Wardhana mengagumi dan memberikan apresiasi tinggi atas penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan di Desa Wisata Jatiluwih.
Pada kunjungan kerja di Desa Wisata Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Bali, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana melihat secara langsung berbagai aktivitas wisata pertanian yang bisa dilakukan di destinasi tersebut, mulai dari mencoba membuat makanan tradisional warga setempat hingga menyaksikan atraksi membajak sawah secara tradisional khas bali. Menpar Widiyanti mengatakan Desa Jatiluwih telah menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam pengembangan potensi warisan budaya melalui penerapan sistem subak yang menjadi fondasi wisata agrikultur di Jatiluwih.
“Kunjungan hari ini untuk melihat dan mendengar secara langsung apa saja yang telah dilakukan dalam membangun Desa Wisata Jatiluwih. Desa ini memiliki daya tarik tujuan wisata yang kuat sehingga Jatiluwih dikenal baik wisatawan domestik dan mancanegara. Desa Jatiluwih telah menunjukkan komitmen dan dedikasi luar biasa dalam pengembangan potensinya. Kementerian Pariwisata mendorong pengembangan pariwisata pedesaan agar potensinya yang otentik dapat menjadi keunggulan serta keunikan berkelanjutan,” ungkap Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
Pengelolaan yang baik juga mendukung keberadaan destinasi tersebut secara konsisten sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pemberdayaan masyarakat lokal, kelestarian budaya, serta keberlanjutan lingkungan. Meskipun baru ditetapkan menjadi desa wisata pada tahun 2016, Desa Jatiluwih telah lama menunjukkan upaya secara komunal dalam pengembangan pelestarian budaya dan lingkungan. Sejalan dengan upaya tersebut, Jatiluwih menjadi salah satu tujuan utama wisatawan ke Bali. DPP Asita ProVinsi Bali bahwa mencatat saat ini kurang lebih 80 persen wisman yang berlibur ke Bali mengunjungi Desa Wisata Jatiluwih.
Kadis Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menyambut baik kunjungan Kementerian Pariwisata, apalagi yang hadir ke Bali lengkap Menpar beserta Wamenpar.
“Pertama tentu Bali menjadi kunjungan pertama beliau, lengkap dengan kehadiran Bu Menteri dan Bu Wamen . Ini menunjukkan bentuk komitmen Pemerintah Pusat melalui Kemenpar bahwa Bali sebagai lokomotif pariwisata Indonesia yang menyumbangkan hampir 50% kunjungan wisatawan bagi Indonesia. Tentu beliau sangat concern dan komitmen bagaimana menjaga Bali ke depan. Tadi beliau menyampaikan bagaimana Bali harus bergerak dengan menaikkan kelasnya menjadi Bali yang lebih berkualitas,” jelas Tjok Bagus Pemayun.
Menpar Widiyanti menambahkan pengembangan pariwisata berkelanjutan merupakan prinsip yang menjadi pondasi implementasi program flagship kementerian pariwisata, salah satunya melalui program pengembangan desa wisata yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mengintegrasikan kearifan lokal dan melestarikan lingkungan. Menpar juga berharap kepada pemerintah daerah, asosiasi, dan industri turut mewujudkan penerapan pariwisata berkelanjutan di desa-desa wisata lainnya baik di Kabupaten Tabanan maupun di Provinsi Bali serta mendorong sertifikasi pariwisata berkelanjutan desa wisata. (alt)