Pariwisata

Pengelola Monkey Forest Sampaikan Empati Terkait Musibah Pohon Tumbang

Pengelola objek wisata Sacred Monkey Forest Ubud, Gianyar, saat memberikan keterangan kepada media terkait musibah pohon tumbang. (Istimewa)

(Gianyar) balieditorialtoday.com – Pasca musibah pohon tumbang yang menewaskan dua orang wisatawan asing, Funny Justine Christine asal Prancis dan Kim Hyoeun asal Korea Selatan, objek wisata Monkey Forest di Ubud, Gianyar, masih ditutup untuk proses pembersihan dan pemulihan lebih lanjut.  Pihak manajemen Monkey Forest juga menyampaikan duka cita yang sangat mendalam dan rasa empati terkait musibah bencana alam yang terjadi pada Selasa, 10 Desember 2024, pukul 12.11 WITA, di kawasan konservasi tersebut.

General Manager objek wisata Monkey Forest, Anak Agung Ngurah Bagus Bhaskara menjelaskan hembusan angin yang cukup kencang datang secara tiba-tiba, menyebabkan sebuah dahan besar dari salah satu pohon di area hutan patah dan tumbang. Musibah yang terjadi dengan sangat cepat ini menyebabkan total ada 3 pengunjung wisatawan asing yang menjadi korban, 2 orang meninggal dunia dan seorang mengalami luka-luka.

“Kami ingin menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga mereka. Tim kami telah bertindak cepat untuk memberikan bantuan pertama di lokasi dan melakukan pendampingan intensif kepada para korban, pengurusan untuk segala keperluan administrasi, asuransi hingga akomodasi. Selanjutnya, berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak kedutaan/konsulat, termasuk bekerjasama dengan paramedis dan pihak berwenang untuk memastikan perawatan yang optimal bagi ketiga korban tersebut,” ungkap Anak Agung Ngurah Bagus Bhaskara.

Sebagai kawasan konservasi hutan yang mengutamakan kelestarian alam dan keselamatan pengunjung, Sacred Monkey Forest Ubud memiliki agenda rutin mingguan dan bulanan untuk perawatan dan konservasi hutan, termasuk pemeriksaan kondisi pohon dan lingkungan sekitarnya.

“Bahkan pihak kami selalu menyarankan kepada seluruh pengunjung untuk selalu waspada dan tidak memasuki kawasan tersebut saat turun hujan melanda. Sekali lagi, kami menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas insiden ini. Kami berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan terbaik kepada para korban, memastikan keselamatan para pengunjung, dan menjaga keharmonisan alam kawasan ini,” jelas Anak Agung Ngurah Bagus Bhaskara.

Baca Juga:  Menikmati Wisata Anti Mainstream Di Toya Ubud, Destinasi Yang Memadukan Keselarasan Alam, Budaya, & Kedamaian Hati

Pasca musibah pohon tumbang tersebut, pihak pengelola bersama dengan Desa Adat Padangtegal menggelar upacara pembersihan secara niskala pada Kamis (12/12/2024), kemudian disusul dengan upacara penyucian yang lebih lengkap saat rahina Tumpek Kandang (14/12/2024) mendatang. Upacara tersebut sekaligus untuk memohon keselamatan berbagai pihak sekaligus memohon agar hewan-hewan di objek wisata Monkey Forest senantiasa terlindungi secara sekala maupun niskala. (alt)

IMG 20241101 WA0077
Pariwisata

Every Journey Is Magic, Bali Airport Meriahkan Perayaan Halloween

  ( Badung ) Bali Editorial Today – Beberapa area di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai nampak berbeda pada
Air Busan/ Bali Editorial Today
Pariwisata

Perkuat Konektivitas Bali – Korea Selatan, Air Busan Mendarat Perdana di Bandara I Gusti Ngurah Rai

( Badung ) balieditorialtoday.com – Pulau Bali kembali menambah konektivitas dengan Korea Selatan. Setelah sebelumnya maskapai Jeju Air beroperasi perdana