(Tabanan) balieditorialtoday.com – Pesatnya permintaan kebutuhan transportasi helikopter untuk berbagai aktivitas di Indonesia, direspon PT Elang Nusantara Air (ENA) dengan ikut berperan dalam pengembangan dan pemerataan transportasi udara, terutama untuk mendukung aktivitas pariwisata dan kesehatan di tanah air. Untuk memberikan layanan transportasi udara yang berkualitas, ENA membuktikan komitmennya dengan mendatangkan Helikopter Bell tipe 505 dengan registrasi PK ELS untuk menempati base atau hanggar baru di Kawasan Nuanu, Beraban, Kediri, Tabanan, Bali.
Ditemui saat perayaan menyambut Unit PK ELS di Kawasan Nuanu, Beraban, Kediri, Tabanan, pada Selasa (18/3) Margaret Srijaya selaku Perwakilan Komisaris PT Elang Nusantara Air (ENA) mengatakan bahwa kehadiran Helikopter Bell tipe 505 dengan registrasi PK ELS yang menempati hanggar baru di Nuanu diharapkan turut berperan aktif mendukung aktivitas wisatawan di Bali untuk menikmati keindahan pulau dewata dan pulau-pulau di sekitarnya dengan pengalaman yang berbeda.
Apalagi belakangan ini permintaan helikopter di Bali sangat tinggi dan kebutuhannya semakin beragam, mulai dari penerbangan wisata atau wisata udara, lamaran nikah, pembuatan film udara, pemotretan, videografi, medivac, hingga keperluan bisnis.
“Hadirnya helikopter ini diharapkan bisa ikut berperan aktif mendukung aktivitas wisatawan di Bali untuk menikmati keindahan pulau dewata dan pulau-pulau di sekitarnya dengan pengalaman yang berbeda,” ungkap Margaret Srijaya.
Penggunaan helikopter untuk transportasi udara di Indonesia sesungguhnya sudah ada lebih dari 50 tahun yang lalu, namun hingga kini pemanfaatan helikopter masih sangat minim dibandingkan dengan penggunaan helikopter di negara negara tetangga lainnya. Menurut data, jumlah helikopter di Indonesia masih sekitar kurang lebih 200 unit, sangat berbeda dengan Australia maupun Jepang yang memiliki lebih dari 1000 unit helikopter di negara mereka. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau yang memiliki potensi pasar yang luar biasa untuk perkembangan industri aviasi terutama helikopter.
”Kami berharap akan dapat bersinergi dengan banyak stakeholder terkait dan mendapatkan dukungan pemerintah yang melalui Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara berkelanjutan, sehingga bisa terus berperan serta aktif bersama sama untuk memajukan industri helikopter di Indonesia,” ujar Margaret Srijaya.
Jika Indonesia menduduki negara perekonomian terbesar peringkat ke 4 dunia dalam 20 tahun ke depan, akan semakin banyak potensi di berbagai sektor yang tumbuh di tanah air. Transportasi menjadi sektor vital yang harus didukung kemajuannya sehingga bisa dapat bertumbuh dengan baik dan cepat.
”Industri pariwisata akan menjadi gateway untuk personal experience penggunaan helikopter dan perkembangan pasar helikopter di Indonesia. Tidak semua orang pernah mempunyai pengalaman menggunakan helikopter, tetapi jika mereka sudah pernah merasakan efisiensi, kenyamanan dan benefit dari penggunaan helikopter, Maka kedepannya helikopter akan menjadi alternatif rutin untuk mobilisasi pada transportasi udara,” terang Margaret Srijaya.
Kedepannya ENA akan konsisten untuk menambah armada baik untuk mobilisasi penumpang dan logistik dengan selalu berkomitmen untuk selalu mengedepankan safety, maintenance dan good governance dalam rangka mendukung tumbuhnya industri penerbangan secara positif di tanah air, demi majunya pertumbuhan ekonomi serta pemerataan di berbagai pulau dan daerah di Indonesia.
Sementara, Rindu Putri selaku Managing Partner Balicopter Tours & Charters mengungkapkan bahwa potensi transportasi udara di Bali sangat besar. Pemanfaatannya bukan hanya mendukung aktivitas pariwisata tapi juga untuk humanity terutama medical evacuation karena mampu menjangkau pulau-pulau kecil. (alt)