Edisi keenam Antologi Musik Indonesia, The Apurva Kempinski Bali melanjutkan pelestarian dan membawa musik Indonesia ke panggung yang lebih besar dengan menampilkan musisi dan desainer ternama.
(Badung) balieditorialtoday.com – Melanjutkan semangat kampanye ‘Powerful Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika’ melalui kriya musik Indonesia, The Apurva Kempinski Bali dengan bangga mempersembahkan penutup rangkaian ‘Antologi Musik Indonesia’ di panggung yang lebih megah. Menampilkan musisi ternama sekaligus salah satu penulis buku ‘Antologi Musik Indonesia’ Aksan Sjuman, musisi Indra Lesmana yang juga komposer dan penulis lagu jazz ternama, bersama Raul Renanda yang merupakan artis dan desainer terkemuka. Dalam edisi keenam ‘Anthology of Indonesian Music’ membawa kompilasi lagu yang ‘Terbaik dari yang Terbaik (Best of the Best)’ yang dikurasi sejak edisi pertama ‘Anthology of Indonesian Music’ dengan mengangkat kembali lima genre music yaitu jazz, pop, rock, dangdut, dan 80’s melancholy.
Di gelar di Pendopo Lobby, ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ mengundang para tamu dan penikmat musik untuk menikmati acara yang menampilkan lebih dari sekadar pertunjukan, melainkan juga perayaan yang menghubungkan para penonton dengan beragam genre musik Indonesia, mulai dari musik rock yang kompleks, musik ‘dangdut’, musik klasik Indonesia tahun 80-an hingga musik populer, yang dibawakan dengan nuansa alunan dan aransemen jazz.
Melody Siagian selaku Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali menjelaskan event ini menyajikan pengalaman pertujukan musik yang luar biasa. Acara ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ dilengkapi diskusi interaktif dan penampilan eksklusif oleh musisi jazz ternama Indonesia, seperti Indra Lesmana dan Aksan Sjuman. Adapun para artis terkemuka lainnya yang turut berpartisipasi adalah penyanyi jazz ternama di Indonesia, Tompi, dengan gaya vokal yang dipengaruhi oleh budaya dan teknik vokal tradisional Aceh. Hal tersebut juga terpancar dalam narasi pribadi dan bergema dalam karya – karyanya.
Vokalis kondang lain yang ambil bagian adalah Oppie Andaresta, penyanyi dan penulis lagu pop dan rock tenar tahun 90-an. Oppie dikenal dengan lagu-lagunya yang bernuansa isu sosial. Ada juga penyanyi Jazz Nesia Ardi, yang diakui karena memiliki karaktyer vocal unik yaitu perpaduan unik antara suara tradisional Indonesia dan jazz kontemporer yang dibawakannya.
Selain itu, diskusi interaktif ini mengubah pertunjukan musik menjadi sebuah pengalaman edukatif yang memperdalam pengetahuan penonton akan musik Indonesia beserta akar budayanya.
Kolaborasi istimewa ini dimulai pada Maret 2023 lalu, saat Aksan Sjuman untukk pertama kalinya memperkenalkan buku inovatif ‘Antologi Musik Indonesia’ di L’Atelier by Cyril Kongo lounge ikonik The Apurva Kempinski Bali. Dengan bekerja sama The Apurva Kempinski Bali, Aksan Sjuman bersama dengan Raul Renanda, dan Indra Lesmana mengembangkan inisiatif ini melalui berbagai acara imersif yang merayakan sejarah musik Indonesia dengan menyatukannya dengan alunan aransemen jazz.

Setelah sukses dengan ‘Anthology of Indonesian Music Vol. I’, ‘Pop: Anthology of Indonesian Music Vol. II’, ‘Rock Anthology’, ‘The Depth, Dream and Decades of Dangdut’, dan ’80’s Melancholy’, edisi keenam ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ menyatukan pilihan musik terbaik dari kelima seri sebelumnya, dan menghasilkan perjalanan musik yang menarik.
Lagu-lagu klasik yang tidak lekang oleh waktu seperti ‘Kisah Kasih di Sekolah’ karya Chrisye, ‘Begadang’ oleh raja dangdut Rhoma Irama, dan salah satu lagu favorit sepanjang masa oleh Tompi ‘Menghujam Jantungku’ didengarkan di seluruh lobi dan membawa pendengar kepada kenangan – kenangan masa lampau. ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ diakhiri dengan ‘Ini Rindu’ karya Farid Hardja dan Lucky Resha yang berhasil memeriahkan energi penonton.
Pada tahun 1980-an, banyak lagu-lagu dari berbagai pencipta lagu meraih popularitas luar biasa dan diterima oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang. Era ini sangat memengaruhi perkembangan musik Indonesia hingga saat ini dan menjadi inti utama dalam pembahasan di acara ‘Anthology of Indonesian Music’.
“Sebagai perwakilan dari generasi sebelumnya, kami menyadari bahwa generasi muda memiliki suara dalam hal ini, dan sungguh mengasyikkan untuk menyaksikan adanya interaksi antargenerasi,” kata Indra Lesmana, didampingi Aksan Sjuman, dan Raul Renanda. (alt)