(Denpasar) balieditorialtoday.com – Nasib naas dialami Muhammad Arifin (27 tahun) yang tewas terseret arus di kawasan taman pancing timur Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Arifin yang dikenal sebagai anak punk, awalnya sedang berkumpul bersama beberapa temannya di tepi sungai taman pancing timur. Namun, situasi berubah mencekam, ketika salah seorang teman korban secara tidak sengaja tercebur ke sungai. Berniat menolong temannya, justru membuat arifin terseret arus sungai akibat hujan deras yang terus mengguyur Kota Denpasar sepanjang hari.
Pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan untuk menemukan keberadaan korban Muhammad Arifin awalnya menggunakan aqua eye atau deteksi bawah air. Karena tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban, Tim SAR Gabungan turun ke sungai menggunakan rafting untuk melakukan penyisiran. Tim SAR Gabungan mengerahkan 1 unit perahu rafting, 1 unit rubber boat dari Samapta Polda Bali, dan 1 buah rubber boat dari Brimob Polda Bali.
“Pencarian sudah dilakukan sejak pagi hari dan korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban ditemukan berjarak 15 meter dari lokasinya tenggelam oleh tim SAR gabungan,” jelas Ketut Wirajaya, selaku koordinator lapangan Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar.
Jenazah Arifin yang merupakan warga Desa Gudang, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUP Prof. Ngurah Denpasar menggunakan ambulans. (alt)