(Badung) balieditorialtoday.com – Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) membawa angin segar bagi industri pariwisata di Bali. Pelaku pariwisata pun berharap okupansi atau tingkat hunian hotel bisa meningkat hingga menembus 90 hingga 100% persen saat libur Nataru. Pelaku pariwisata sekaligus General Manager Four Points by Sheraton Bali Seminyak, Franklyn Yulius Kocek mengatakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kawasan Bali selatan selalu menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang hendak menghabiskan liburan Nataru. Tidak mengherankan jika sejumlah hotel atau tempat akomodasi wisata mengalami over booking. Tingginya okupansi hotel selama libur Nataru juga sangat beralasan, sebab pada periode tersebut wisatawan dapat berlibur bersama keluarga dalam jangka waktu yang lebih panjang.
“Bookingannya sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana Nataru selalu menjadi momen yang sudah ditunggu wisatawan. Dan kita melihat Bali tetap menjadi destinasi pilihan, baik itu dari turis domestik maupun mancanegara. Buat para turis dan pelancong ini, Bali kan tetap dikenal dengan kulturnya. Jadi Bali tetap destinasi pilihan wisatawan domestik maupun mancanegara,” ungkap Franklyn Yulius Kocek.
Khusus di Four Points by Sheraton Bali Seminyak, bookingan kamar hotel dari wisatawan domestik biasanya dilakukan beberapa hari jelang menginap. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara seperti dari negara-negara di Eropa maupun Amerika, pemesanan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari yaitu sekitar 2 pekan sebelum kedatangan. Franklyn Yulius Kocek memperkirakan okupansi di hotelnya saat puncak libur Nataru bisa mencapai 100%. Hal ini jauh melampaui tingkat keterisian kamar pada hari-hari biasa yang stabil di kisaran diatas 50% hingga 75% per harinya.
“Klo untuk Kawasan Seminyak masih jadi pilihan wisatawan ya, sehingga okupansi hotel di kawasan ini saat libur Nataru lumayan tinggi. Diprediksi pada tanggal 30 Desember, 31 Desember 2024, dan tanggal 1 Januari 2025 okupansi hampir terisi full. Hal ini mungkin juga berlaku di sebagian besar hotel di Bali. Okupansi akan mengalami peningkatan signifikan hingga awal Januari 2025 seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang masuk Pulau Bali ,” jelas Franklyn Yulius Kocek.
Tingginya perkiraan angka okupansi hotel pada libur Nataru mendatang juga sejalan dengan data dari pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang memperkirakan puncak pergerakan penumpang pesawat selama periode nataru mengalami peningkatan signifikan mulai 20 Desember 2024 dengan 489 pergerakan pesawat yang membawa 83.635 penumpang. Disusul lonjakan pasca-Natal pada 26 Desember 2024 dengan 452 pergerakan pesawat dengan 81.066 penumpang. Kemudian puncak arus tahun baru diprediksi pada 29 Desember 2024 dengan jumlah 81.066 penumpang, dan arus balik setelah tahun baru pada 2 januari 2025 dengan jumlah penumpang mencapai 79.957 orang.
“Diperkirakan trafik penumpang pesawat di Bandara Ngurah Rai akan naik mencapai 1,3 juta orang selama libur Nataru kali ini. Prediksi itu naik 9,6 persen dibanding tahun sebelumnya di angka 1,2 juta penumpang,” ungkap GM Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab.
Jelang libur panjang Natal 2024 dan tahun baru 2025 atau Nataru, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk sementara menerima 445 pengajuan penerbangan tambahan atau extra flight dari tujuh maskapai untuk rute domestik. Seperti libur nataru sebelumnya, rute dengan jumlah extra flight terbanyak adalah Jakarta-Denpasar atau sebaliknya yang menjadi pusat mobilitas penumpang selama liburan Nataru. (alt)